Di awal perkawinan terasa semua itu indah dan menyenangkan. Itulah impian
bagi semua pasangan, bahwa memasuki kehidupan perkawinan itu menyenangkan dan
memberikan ketenangan dalam hidup, betapa tidak apa yang dulu diurus sendiri
kini dikerjakan bersama pasangan tercinta. Dulu tidur sendirian kini ada yang
menemani dan memberikan kenikmatan dalam hidup perkawinan. Semua itu adalah
harapan dan impian setiap pasangan yang akan memasuki kehidupan berumah tangga.
Ketika sudah memasuki dan
menjalankan hidup berumah tangga, semua tampak jelas hak dan kewajiban yang
harus ditunaikan dengan baik. Jika semua sudah anda mungkin merasakan bahwa
kehidupan setelah menikah tidaklah seindah bayangan. Sosok pasangan hidup yang
dahulu terlihat begitu sempurna dan membuat anda selalu ingin bersamanya, kini
sikap dan tingkahnya yang asli tampak begitu menyebalkan sehingga saling
bertengkar seringkali terjadi. Pertengkaran terjadi hanya karena
masalah-masalah sepele. Bagaimana caranya agar pertengkaran yang tidak perlu
dapat dihindari ? bagaimana menjalankan kehidupan pernikahan di tahun-tahun
pertama ?
Kehidupan pernikahan memang
berbeda saat anda masih berpacaran. Saat menikah, anda lebih banyak
menghabiskan waktu bersama teman hidup anda. Tanggung jawab yang bertambah,
tugas-tugas rumah tangga yang harus dilakukan membuat kini anda tidak hanya
bersenang-senang bersama pasangan. Berbeda dengan saat anda masih berpacaran
yang kemungkinan waktu yang anda habiskan berdua dilakukan dalan situasi yang
menyenangkan seperti makan di restoran bersama, nonton bioskop, jalan-jalan di
mal atau berkunjung ke tempat rekreasi.
Agar tercipta kedamaian dan
kebahagiaan dalam keluarga. Anda harus belajar agar memiliki keahlian-keahlian
khusus setelah menikah. Berikut ini beberapa keahlian baru yang wajib anda
miliki setelah menikah.
Menjalin komunikasi
dengan baik
Dua orang yang menikah memiliki
latar belakang yang berbeda. Puluhan tahun telah dilalui dengan didikan dan
kebiasaan dari masing-masing keluarga yang tidak sama. Kebiasaan atau cara
melakukan suatu pekerjaan yang menurut anda tidak benar masih terbawa oleh
pasangan setelah menikah.
Karena merasa kesal. Anda mungkin
langsung mengomel dengan nada anda yang ketus. Kemudian pasangan anda yang
merasa tidak bersalah, langsung membalas dengan omelan juga. Akhirnya, saling
mengomel terjadi dan membuat anda merasa tidak bahagia dengan pernikahan anda. Reaksi
lainnya adalah anda diam seribu bahasa, bersungut-sungut dan menyimpan
kekesalan dalam hati. Ini juga mengakibatkan hubungan menjadi dingin.
Pemecahan dari masalah ini
adalah perlunya komunikasi yang baik. Hal-hal yang mengganjal sebaiknya
dibicarakan dengan pasangan agar tidak menumpuk. Namun, tentu saja harus
dilakukan komunikasi dengan cara yang baik. Sebaiknya, masalah tidak
dibicarakan saat suasana hati masih
kesal. Pilihlan waktu yang tepat untuk berbicara, misalnya tidak saat pasangan
baru pulang kerja dan dalam keadaan letih.
Berkomunikasi juga mencakup
mendengarkan. Maka, sewaktu membicarakan masalah , anda wajib memberikan waktu
bagi pasangan untuk mengutarakan perasaan maupun pendapatnya. Kemudian, anda
dapat menjelaskan kepada pasangan mengapa anda melakukan tindakan tertentu yang
mungkin membuatnya tidak senang.
Bersikap toleran
pada pasangan
Karena perbedaan latar belakang,
gaya bicara, kebiasaan atau tindakan pasangan baru dapat menjadi masalah. Suami
mungkin bisa bicara apa adanya, sedangkan istri mudah tersinggung dengan
kata-kata suami yang polos.
Untuk masalah seperti ini anda
harus bertenggang rasa atau mengembangkan sika toleransi. Bentuk nyata dari
sikap toleransi adalah anda mau membuat perubahan walaupun menurut anda perbuatan
tersebut tidaklah salah. Kini, anda harus lebih berhati-hati dalam berbicara
atau anda juga belajar berpikir positif terhadap pasangan agar tidak mudah
tersinggung.
Menjalankan Tugas dan Peran Anda dengan baik
Setelah menikah, anda harus
belajar untuk menjalankan peran anda kini. Memang tidak mudah untuk
menghentikan atau mengurangi kegiatan yang kita sukai. Tidak mudah pula untuk
melakukan pekerjaan yang tidak kita sukai. Tetapi, itulah tugas baru yang harus
dijalankan karena peran sebagai suami dan istri. Hal-hal tersebut memang harus
dilakukan oleh pasangan yang sudah menikah.
Anda telah mengetahui bahwa
setelah menikah lebih banyak tanggung jawab yang harus dipikul. Tetapi, dengan
membicarakan dan bekerjasama dengan baik, anda akan merasakan bahwa tanggung
jawab tersebut tidaklah membebani dan ada banyak kebahagiaan dengan
bersama-sama melakukannya.
Saling Memaafkan
Sadarilah bahwa pasangan hidup bukanlah manusia sempurna sehingga
akan sangat berpeluang berbuat salah baik disengaja atau tidak. Keahlian ini
biasanya juga akan menular ke pasangan anda. Jika anda sering memaafkan
tindakan yang tidak anda sukai, pasangan anda cenderung akan melakukan hal yang
sama. Dengan berusaha memberi maaf, kehidupan keluarga keluarga akan damai dan
bahagia.
Sebagai pasangan baru anda
harus terus belajar mengembangkan keahlian keahlian-keahlian ini dalam
kehidupan pernikahan. Awalnya mungkin terasa sangat sulit melakukannya. Tetapi,
dengan terus belajar, keahlian tersebut akan dapat dimiliki dan akan terasa
menyenangkan saat melakukannya. Anda juga tidak akan menyesali mengapa anda
menikah dengannya tetapi anda akan menyesal mengapa tidak lebih cepat
memutuskan menikah dengannya. (perkawinan&keluarga No. 462/2011 hal 21-23)