- SELAMAT BERQURBAN SEMOGA MENINGKATKAN KESHALIHAH SOSIAL - SELAMAT MENEMPUH HIDUP BARU BAGI PASANGAN YANG BARU MENIKAH- IKUTI KURSUS PRANIKAH BAGI PASANGAN CALON YANG AKAN MENIKAH SETIAP HARI RABU - CEK BUKU NIKAH ANDA DI http://simkah.kemenag.go.id/infonikah atau klik SIMKAH ONLINE - NIKAH DI KANTOR BEBAS BEA- NIKAH DI LUAR KUA RP.600.000 DISETOR KE BANK - TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA

HILAL 1 RAMADHAN 1434 H

Gunungjati (25/6/2013); Untuk tahun 2013 ini umat islam Indonesia kembali mengalami perbedaan awal ramadhan 1434 Hijriyah, terutama karena keputusan Ormas Islam terbesar kedua yang telah jauh-jauh hari menetapkan awal bulan ramadhan berdasarkan keputusan Hisabnya tanpa mempertimbangkan Rukyat yang biasa dilakukan oleh Pemerintah melalui kriteria Imkanurrukyat. Berdasarkan Hisab Kementerian Agama yang tertera dalam Kalender 2013 dinyatakan sebagai berikut :
“Ijtimak awal bulan Ramadhan 1434 H jatuh pada hari Senin tanggal 8 Juli 2013 M pukul 14.14 WIB. Saat Matahari terbenam tinggi hilal +00o39’17” dan umur bulan baru +3 jam 37 menit. Dengan demikian tanggal 1 Ramadhan 1434 H jatuh pada hari Rabu tanggal 10 Juli 2013. Ketentuan Penetapan tanggal 1 Ramadhan 1434 berpedoman pada hasil sidang isbat di Kementerian Agama setelah dilakukan rukyat hilal”.
Pemerintah RI melalui pertemuan Menteri-menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia dan Singapura (MABIMS) menetapkan kriteria yang disebut Imkanurrukyat yang dipakai secara resmi untuk penentuan awal bulan bulan pada  Kalender Islam negara-negara tersebut yang menyatakan :  
 “Hilal dianggap terlihat  dan keesokannya ditetapkan sebagai awal bulan Hijriyah berikutnya apabila memenuhi salah satu syarat-syarat berikut:
(1)· Ketika Matahari terbenam, ketinggian Bulan di atas horison tidak kurang dari 2° dan
(2). Jarak lengkung Bulan-Matahari (sudut elongasi) tidak kurang dari 3°. Atau 
(3)· Ketika Bulan terbenam, umur Bulan tidak kurang dari 8 jam selepas konjungsi/ijtimak berlaku.”

Kriteria inilah yang menjadi pedoman Pemerintah RI untuk menyusun kalender Taqwim Standard Indonesia yang digunakan dalam penentuan hari libur nasional secara resmi. Dengan kriteria ini pula keputusan Sidang Isbat Penentuan Awal Bulan Ramadhan, Syawwal dan Zulhijjah "bisa ditebak hasilnya".  Ormas Persatuan Islam (Persis) belakangan telah mengadopsi kriteria ini sebagai dasar penetapan awal bulannya. Belakangan kriteria ini hanya dipakai oleh Indonesia dan Malaysia sementara Singapura menggunakan Hisab Wujudul Hilal dan Brunei Darussalam menggunakan Rukyatul Hilal berdasar Teori Visibilitas.

Menurut Peta Ketinggian Hilal tersebut, pada hari pertama ijtimak syarat Imkanurrukyat MABIMS belum terpenuhi. Dengan demikian  diberlakukan ISTIKMAL sehingga awal bulan jatuh pada : Rabu, 10 Juli 2013

Menurut Kriteria Hisab Wujudul Hilal
Muhammadiyah dalam penyusunan kalender Hijriyah baik untuk keperluan sosial maupun ibadahnya (Ramadhan, Syawwal dan Zulhijjah) menggunakan kriteria yang dinamakan "Hisab Hakiki Wujudul Hilal".
Kriteria ini menyatakan bahwa awal bulan Hijriyah dimulai apabila telah terpenuhi tiga kriteria berikut:
1) telah terjadi ijtimak (konjungsi),
2) ijtimak (konjungsi) itu terjadi sebelum matahari terbenam, dan
3) pada saat terbenamnya matahari piringan atas Bulan berada di atas ufuk (bulan baru telah wujud). Ketiga kriteria ini penggunaannya adalah secara kumulatif, dalam arti ketiganya harus terpenuhi sekaligus. Apabila salah satu tidak terpenuhi, maka bulan baru belum mulai. Atau dalam bahasa sederhanya dapat diterjemahkan sebagai berikut:
 "Jika setelah terjadi ijtimak, Bulan terbenam setelah terbenamnya Matahari maka malam itu  ditetapkan sebagai awal bulan Hijriyah tanpa melihat berapapun sudut ketinggian Bulan saat Matahari terbenam".

Berdasarkan  Maklumat PP Muhammadiyah nomor 04/MLM/1.0/E/2013 tanggal 23 Mei 2013 dinyatakan sebagai berikut :
1). Ijtimak jelang ramadhan 1434 H terjadi pada hari Senin, Pon, 08 Juli 2013 Pukul 14.15.55 WIB.
2).Tinggi bulan saat matahari terbenam di Yogyakarta = +00o44’59” ( hilal sudah wujud).
3).Pada saat matahari terbenam tanggal 8 Juli 2013 (hari senin) di sebagian wilayah barat Indonesia hilal sudah wujud dan disebagian wilayah timur Indonesia belum wujud. Dengan demikian, garis batas wujudul hilal melewati wilayah Indonesia dan membagi wilayah Indonesia menjadi dua bagian.
4). 1 Ramadhan 1434 H jatuh pada hari Selasa, wage, 9 Juli 2013 M


Bagi umat Islam Indonesia alangkah baiknya menunggu keputusan hasil sidang isbath Kementerian Agama dalam penetapan tanggal 1 Ramadhan tahun ini. Sidang isbath dihadiri oleh seluruh ormas Islam dan para pakar di bidang ilmu falak dan laporan rukyat hilal dari berbagai penjuru tanah air. Adapun apakah hasil sidang isbat tersebut akan dilaksanakan  oleh ormas Islam atau tidak itu menjadi hak mereka dan sebaiknya tidak usah hadir pada sidang isbath bila tidak mau mematuhi keputusannya. 
Advertisement
ADSENSE
Artikel Menarik Lainnya
Copyright © 2011-2099 KUA GUNUNGJATI - Dami Tripel Template Level 2 by Ardi Bloggerstranger. All rights reserved.
Valid HTML5 by Ardi Bloggerstranger