Bagian dari Seri Penasehatan Suscatin
Mengenali kualitas calon suami
atau istri bisa diperoleh dalam sekali jumpa, bisa harus berkali-kali, bisa
juga baru dikenali setelah bergaul lama, bergantung cara bergaul dan ketajaman
mata kepala dan mata hati. Agama membolehkan orang menikah dengan orang yang
belum dikenali, semata-mata karena mematuhi pilihan orang tua, hormat kepada
orang tua dan percaya maksud baik orang tua dengan alasan belum mengenali,
karena ibarat transaksi jual beli jangan sampai terjad membeli kucing dalam
karung. Oloeh karena itu agama membolehkan adanya komunikasi pergaulan antara
calon suami dan calon istri.
Seberapa jauh ?
Ada tradisi
masyarakat yang membebaskan hubungan antara calon suami dan calon istri,
apalagi yang sudah bertunangan dengan maksud agar lebih sering saling mengenal
antara keduanya. Seberapa jauh pengenalan mendalam perlu dilakukan terhadap
calon istri dan calon suami ?. Pada masyarakat liberal pengenalan mendalam
bahkan diperbolehkannya tidur bersama, agar keserasian seksualnya juga
dikenali. Benarkah pengenalan mendalam di tempat tidur bagi calon pasangan akan
benar-benar berguna bagi mereka kelak ketika benar-benar menjad suami istri ?.
Suami istri bukanlah mutlak hubungan kontak rasional, tetapi juga kontak
emosional. Emosi keindahan suami istri justru akan menjadi pondasi hubungan
yang kokoh jika pada malam pertama mereka benar-benar mengalami “malam pertama”,
keindahan malam pertama akan mengilhami dan memandu keindahan hidup hari-hari
berikutnya dan sangat berguna terutama
ketika sedang menghadapi kesulitan. Hubungan suami istri yang indah akan sangat
berperan dalam meredam kekecewaan yang disebabkan oleh berbagai kegagalan di
luar tempat tidur nantinya ketika mereka mengarungi bahtera rumah tangga. Sebaliknya
kekecewaan malam pertama akan dapat menjelma menjadi bom waktu yang setiap kali
meledak setiap kali ada kekecewaan akibat kegagalan di luar tempat tidur. Kekecewaan
malam pertama juga sering dijadikan dalih untuk melakukan penyelewengan.
Tali yang
mengikat kuat hubungan suami istri dalam suka dan duka adalah kesetiaan. Ukuran kesetiaan yang tertinggi adalah tidak melakukan perzinahan atau hubungan seks dengan orang yang
bukan suami atau istrinya. Hubungan seks antara calon suami dan calon
istrinya dengan dalih apapun merupakan bentuk perbuatan ketidaksetiaan kepada
norma, yaitu berhubungan seks di luar pernikahan. Ketika nanti ditengah krisis rumah
tangga terjadi perbedaan tentang kesetiaan, maka pengalaman pra nikah itulah
yang akan menjadi alat untuk saling menuduh, lha dulu situ belum nikah juga
sudah mau saya gituin apa bedanya sekarang, kata suami. Dasar laki
bejat, dulu saya dirayu-rayu, sekarang setelah bosan dengan saya, perempuan –perempuan
lain yang dirayu-rayu.
Disinilah
pentingnya menjaga kesucian pergaulan sebelum menikah. Agama tidak mengekang kaku,
seperti hadits nabi misalnya mengatakan, jika melihat wajah dan kedua tangan
seorang wanita membuatmu lebih terdorong untuk menikahinya, maka lakukanlah.
Jadi Nabi membatasi wajah dan kedua belah tangan karena dari kedua anggota badan itu, dengan
menggunakan mata kepala dan mata hati sudah dapat dilihat karakteristik
seseorang. Agama bahkan melarang wanita menutup muka dalam ibadah haji, karena
dalam ibadah haji berlangsung pergaulan internasional yang memungkinkan ada
lanjutan pada hubungan perkawinan atau perbesanan. Keindahan akan tetap indah jika
hanya dilihat sebagian saja. Jika materi keindahan dibuka telanjang,
maka sifat indahnya menjadi hilang, mati dalam dominasi bendawi. Payudara
wanita sungguh sangat indah jika kita melihatnya berada di balik pakaian, dan
berubah menjadi tumpukan daging ketika dibuka telanjang. Belahan paha dan
belahan dada sungguh sangat indah jika berada dalam imajinasi, tetapi ia akan
berubah menjadi daging ketika setiap saat diperlihatkan kepada kita. Eksploitasi
aurat wanita tidak melahirkan keindahan, tetapi merangsang hawa nafsu. Syahwat masih
bisa melahirkan keindahan jika ditunaikan secara benar, tetapi hawa nafsu tidak
pernah melahirkan keindahan. Hawa nafsu hanya akan melahirkan kepuasan sesaat
yang memiliki keindahan palsu. Kegagalan dalam pemenuhan syahwat secara benar akan
melahirkan kreatifitas sedangkan
kegagalan dalam memenuhi tuntutan nafsu akan melahirkan kemarahan dan dendam. ketika
lamaran ditolak, seorang laki-laki mungkin akan introspeksi, memperbaiki diri
dan posisi untuk kemudian setahun kembali berani melamar lagi dengan bergaining
position yang berbeda, tetapi kegagalan memperkosa mungkin akan berlanjut
dengan kejahatan, karena takut ketahuan, usaha memperkosa ditingkatkan menjadi
usaha membunuh. Pengalaman kontak badan dengan calon istri/suami tidak akan
menjadi asset berharga dalam kehidupan rumah tangga, sebaliknya pengalaman
kesetiaan dan keteguhan menjaga kesucian ditengah banyaknya peluang dalam
pergaulan pra nikah akan selalu mengalirkan rasa damai dan tentram sepanjang
hidup rumah tangga.
Komunikasi cinta
yang paling indah adalah jarangnya tatap muka, asal masih dapat berkirim surat
secara berkala. Ungkapan kata-kata dalam surat sering lebih bersih dan orisinil
dibanding kata-kata langsung, karena surat ditulis dengan sepenuh perasaan dan
pertimbangan, sedangkan kata-kata langsung sering dipengaruhi oleh stimulus
yang belum tentu sehat. Perjumpaan rutin yang terlalu sering apalagi berduaan
yang terlalu sering akan melahirkan tuntutan ekspresi kangen dalam bentuk
ciuman. Ciuman yang dilakukan secara rutin akan mengalirkan darah segar di
dalam tubuh keduanya, yang bisa menggeletar dan berujung perzinaan dan jika hal
itu sudah pernah terjadi mereka dituntut oleh ketagihan dan lama kelamaan
hilanglah kejujuran, nurani, keindahan orisinal, yang tertinggal adalah nafsu
yang menggebu-gebu.
Adapun surat
cinta yang dikirim secara berkala, keindahan ungkapan cinta dalam surat itu
akan tetap membayang pada hari-hari berikutnya sambil menunggu datangnya surat
berikutnya. Sungguh keindahan surat cinta melebihi keindahan perjumpaan dan
keindahan surat itu akan banyak menetap di dalam memori, ada juga yang masuk ke
alam bawah sadar yang setiap kali dibutuhkan akan muncul meredam kekecewaan
fluktuatif dalam hidup, muncul dalam kenangan atau muncul dalam mimpi. Kata-kata
mutiara dalam bahasa arab berbunyi “ zur ghibban
tazdad hubban” artinya kunjungilah kekasihmu jarang-jarang saja, maka cinta
justru semakin bertambah.
Pengenalan mendalam
terhadap karakteristik psikologis dan dzatiddin seseorang juga dapat dicapai
melalui kebersamaan dalam kepedulian terhadap problem-problem kemanusiaan, misalnya
dalam bersama-sama memikirkan bagaimana mengentaskan kemiskinan, bagaimana
menyelenggarakan tepat guna bagi anak-anak miskin, bagaimana membela orang
lemah dan sebagainya. Nah dalam ajang kepedulian seperti itu jatidiri dzatiddin
seseorang akan muncul secara rasional. Jatuh cinta di medan juang seperti ini
biasanya akan berlanjut menjadi pasangan suami istri yang memiliki visi, indah,
bersemangat dan tetap berfikir besar meski belum tentu menjadi orang kaya. Medan
kepedulian kepada masalah kemanusiaan itu lebih selektif dibanding medan ilmu
pengetahuan. Teman kuliah yang kemudian menjadi istri belum tentu menjamin
kesamaan visi, tetapi jodoh yang dijumpai di medan juang kemanusiaan hampir
pasti menjamin kesamaan visi.
Upacara Pernikahan.
Ada empat rangkaian upacara
dalam pernikahan, yaitu peminangan, pertunangan, akad nikahdan walimah atau
resepsi. Empat upacara ini bisa dilakukan secara tertib dalam jadwal waktu yang
relatif panjang, bisa juga keempatnya berlangsung dalam waktu beberapa hari
atau bahkan satu hari.
Peminangan
Meminang atau khitbah
merupakan tradisi lama yang bersifat sunnah. Artinya tradisi meminang adalah
juga tradisi agama yang disunnahkan oleh rosul. Meminang adalah kesepakatan
antara dua keluarga untuk saling berbesanan. Pinangan tidak melahirkan akibat
hukum, artinya orang yang dipinang tetap bukan muhrim, tetap masih orang lain,
tetapi melahirkan akibat etis. Agama melarang melamar gadis yang sudah dilamar
orang. Selagi seorang wanita masih dalam status terlamar maka secara etis tidak
boleh ada orang lain yang berusaha merebutnya, meski jika terjadi perkawinan
yang kedua itulah yang sah, pelamar pertama terkalahkan, tetapi itu semua merupakan
perbuatan yang tidak etis yang menurut perspektif menejemen spiritual bersifat
tidak solaha, awal yang tidak pantas. Upacara peminangan tidak diatur oleh
agama, tetapi diserahkan kepada kebudayaan setiap masyarakat. Sepanjang tidak
berlebihan dan tidak mengandung elemen-elemen haram, maka upacara peminangan
merupakan sesuatu yang dibolehkan atau mubah hukumnya.
Pertunangan (tukar cincin).
Upacara pertunangan merupakan
pengukuhan dari pinangan artinya status tunangan tetap tidak mengubah status hukum,
tetap orang lain yang bukan muhrim yang belum dihalalkan untuk bergaul bebas. Upacara
pertunangan juga merupakan budaya masyarakat yang tidak diatur oleh agama. Sepanjang
tidak berlebihan dan tidak mengandung elemen-elemen haram maka upacara
pertunangan juga dibolehkan. Tukar cincin juga tidak menimbulkan akibat hukum. Tradisi
tukar cincin berasal dari masyarakat barat, dimana seorang tunangan sudah
seperti setengah halal. Pada sebagian masyarakat islam, upacara tukar cincin
disesuaikan sedemikian rupa dengan ajaran agama, sehingga yang memasangkan
cincin bukan tunangan tetapi calon mertua.
Upacara pertunangan yang
terbuka bisa melahirkan suasana psikologis tertentu kepada masing-masing
tunangan, oleh karena itu jarak antara pertunangan dengan pernikahan seyogyanya
tidak terlalu lama. Dalam acara pertunangan itu seyogyanya sudah diumumkan
ancer-ancer kapan pernikahan akan dilangsungkan. Status tunangan akan merupakan
tantangan tersendiri, sehingga jika terlalu lama dapat terinveksi virus luar
yang justru dapat memutuskan hubungan#.
Sumber : (Perkawinan dan Keluarga No. 467/2011
hal 20-24)