- SELAMAT BERQURBAN SEMOGA MENINGKATKAN KESHALIHAH SOSIAL - SELAMAT MENEMPUH HIDUP BARU BAGI PASANGAN YANG BARU MENIKAH- IKUTI KURSUS PRANIKAH BAGI PASANGAN CALON YANG AKAN MENIKAH SETIAP HARI RABU - CEK BUKU NIKAH ANDA DI http://simkah.kemenag.go.id/infonikah atau klik SIMKAH ONLINE - NIKAH DI KANTOR BEBAS BEA- NIKAH DI LUAR KUA RP.600.000 DISETOR KE BANK - TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA

UANG DALAM RUMAH TANGGA

Bagian dari Seri Artikel Penasehatan Suscatin
Ekonomi merupakan halangan terbesar dalam kehidupan rumah tangga. Anggaran yang terus menerus kerap kali membaut rumah tangga tak harmonis. Rasa frustasi dan marah terhadap kebiasaan belanja pasangan sering menjadi pemicunya.
Tapi, jangan khawatir, karena masalah ini tidak hanya dihadapi dalam rumah tangga pribadi Anda saja. Sebuah studi menunjukkan bahwa 7 dari 10 pasangan mengatakan bahwa uang adalah sumber konflik dan penyebab ketegangan dalam rumah tangga, seperti yang ditulis dalam Your Tanggo.


Ikuti 5 langkah ini untuk mengatasi konflik keuangan di rumah:
Bicara uang
Pasangan biasanya tidak berbicara uang secara terbuka. Jadi masalah uang yang timbul, menjadi topic yang peka sehingga menyebabkan konflik. Jangan takut untuk duduk dan bicara membahas soal uang dengan pasangan, setidaknya hal ini Anda lakukan setiap tiga bulan sekali.
Berbagi tanggung jawab
Sudah lazim bagi satu pasangan untuk memainkan peran utamanya dalam mengelola keuangan. Tetapi sangat penting melibatkan kalau Anda dan pasangan menjadi sebuah tim yang solid dalam mengelola keuangan. Pastikan Anda dapat dengan jelas mengartikulasi asset kemitraan Anda,, termasuk soal butang. Ingat, keputusan keuangan tidak dapat diputuskan oleh satu pihak yang menghasilkan jumlah uang lebih besar.
Kesepakatan
Sebagai pasangan, penting untuk mendata berbagai pengeluaran. Pasangan dapat memilih sejumlah uang yang telah disepakati. Misalnya, Anda dapat menyepakati budget $ 100-200, sehingga Anda dapat menggunakannya tanpa harus laporan dengan pasangan Anda.
Interaksi
Saat memegang uang, pria dan wanita sering sekali memiliki pandangan yang berbeda. Wanita melihat uang sebagai tanda stabilitas dan keamanan. Mereka lebih suka menyimpannya untuk keadaan darurat, sehingga saat timbul masalah keuangan mereka cenderung khawatir dan prihatin.
Sedangkan pria lebih sering mengambil resiko dengan uang dan melihat masalah keuangan sebagai ancaman terhadap harga diri. Cobalah tempatkan diri Anda posisi pihak lain untuk mencoba memahami uang dari pihak perspektif pasangan Anda.
Dasar masalah
Terlalu sering perbedaan pendapat tentang uang sebenarnya tidak ada kaitannya dengan uang itu sendiri, tetapi lebih ke masalah kontrol, keamanan dan harga diri. Uang adalah bagian nyata dari suatu hubungan, sehingga mudah untuk memproyeksikan masalah emosional. Jujurlah pada diri sendiri, sejauh mana Anda mengenal uang, kemudian kompromikanlah pada pasangan Anda.

Sumber : http://kosmo.vivanews.com/news/read/317302-hubungan-sensitif-uang-pada-rumah-tangga
GERAKAN ANTI TOGEL

GERAKAN ANTI TOGEL


SURAT PERNYATAAN BERSAMA
PEMBERANTASAN TOTO GELAP (TOGEL)
DI DESA GROGOL KECAMATAN GUNUNG JATI KAB. CIREBON

Bahwa dengan ini kami masyarakat Desa Grogol Kecamatan Gunung Jati bertekad memberantas bentuk perjudian Toto Gelap (TOGEL) yang sudah mewabah di desa Grogol dari usia dewasa hingga anak-anak di bawah umur  sehingga sangat meresahkan keberlangsungan kehidupan yang aman dan tertib.

Untuk itu dengan ini kami merekomendasikan kepada pihak-pihak terkait untuk dapat memberantas segala bentuk perjudian yang ada di desa Grogol Kecamatan Gunung Jati, terutama pihak kepolisian agar dapat bertindak aktif dan secara intensif melakukan upaya-upaya pemberantasannya.

Demikian surat pernyataan ini kami sampaikan untuk dapat ditindaklanjuti

Grogol, 21 Mei 2012

Yang menandatangani pernyataan bersama :
Asy’ari, K. Ismail ( MUI Desa), Aan Anwarudin, Badrun (Tokoh Pemuda), Amin S (Karang Taruna), Lilik W (NU), Syatori Achid, E. Samsuri (Imam Musholla), Bahrudin, Siaga, Jumad, Sulaeman, Lukman, Darjo, Cardiyo, Suwandi, Ayip (Tokoh Masyarakat), H. Toip, Maufur Zen (Tokoh Agama), Sukarwi, Tumilo (Ketua RT), Lili, Siti Hajar (Tokoh Wanita). 

WIBAWA PARA KIAI TURUN

Ditengah hiruk pikuknya dunia politik dan euforia demokrasi dimana setiap orang tergiur untuk masuk didalamnya untuk mendapatkan jabatan dan kedudukan, bukan saja artis yang tertarik masuk kedalamnya, demikian pula para Kiai. Pantas bila muncul statemen bahwa kewibawaan dan kharisma para Kiai semakin turun ketika bersinggungan secara intens dengan birokrasi. Selengkapnya apa yang menjadi kerangka berfikir statemen yang dikemukakan oleh KH. Ayip Abdullah Abbas ini simak selengkapnya dalam artikel berikut selengkapnya unduh disini.

USIA PENSIUN PNS DIPERPANJANG


JAKARTA - Pembahasan Rancanan Undang-undang Aparatur Sipil Negara (RUU ASN) kini memasuki tahap uji publik. Dalam masa sosialisasi ini, terdapat pro kontra pada butir-butir aturan baru PNS. Di antaranya, urusan perpanjangan usia pensiun dan transparansi program promosi jabatan eselon.
Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Wamen PAN-RB) Eko Prasojo menuturkan, RUU ASN seharusnya sudah digedok bulan lalu. Tetapi karena saat itu perhatian fokus pada urusan harga BBM (bahan bakar minyak), pengesahan RUU ASN tertunda. Dia memperkirakan, RUU ini baru bisa digedok DPR pada Juni mendatang.
Guru besar Universitas Indonesia itu menuturkan, dalam masa uji public, RUU ASN muncul berbagai tanggapan. Terutama di kalangan pemerintah daerah, yaitu pemprov, pemkot, dan pemkab. “Ini aturan baru yang merobah pola birokrasi lama, tentu ada yang mendukung dan menolak,” tutur dia.

Di antara poin yang menjadi perdepatan adalah aturan baru tentang pensiun. Aturan yang berlaku saat ini, usia pensiun PNS yang duduk di jabatan eselon I dan II adalah 56 tahun. Lalu dapat diperpanjang lagi hingga 58 tahun, dan perpanjangan lagi hingga 60 tahun.
“Dalam praktiknya, keputusan usulan perpanjangan usia pensiun eselon I dan II ini rentan memicu konflik,” kata dia. Dari pantauan Eko, kebijakan memperpanjang atau tidak usia pensiun PNS eselon I dan II sering didasari rasa suka dan tidak suka dari pejabat pembina kepegawaian. Yaitu bupati, walikota, gubernur, hingga presiden.
Banyak pejabat eselon I dan II diperpanjang usia pensiunnya karena kedekatannya dengan kepala daerah. Kedekatan ini bisa dipicu antara lain karena PNS yang bersangkutan menjadi tim sukses dalam pemilihan kepala daerah. Padahal belum tentu PNS ini memiliki kompetensi bagus. “Jangan sampai ada istilah putra mahkota di birokrasi,” jelas Eko.
Sebaliknya, ada pejabat eselon I dan II yang kompetensinya bagus namun tidak diberi kesempatan atau ditolak pengajuan perpanjangan usia pensiunnya. Kasus ini bisa terjadi di antaranya karena PNS tadi dianggap berseberangan secara politik dari kepala daerah. Iklim seperti ini menurut Eko rentan terjadi konflik internal di pemerintahan.
Dengan kecenderungan ini, maka dalam RUU ASN, pejabat eselon I dan II langsung diperpanjang usia pensiunnya tanpa pengajuan ke atasannya. RUU ASN ini mengatur usia pensiun pejabat eselon I dan II adalah 60 tahun.
Perpanjangan usia pensiun juga untuk PNS selain eselon I dan II. Usia PNS non eselon I dan II yang saat ini dipatok 56 tahun, diubah menjadi 58 tahun. Alasannya, meningkatnya usia harapan hidup penduduk Indonesia. Selain itu juga merujuk pada rata-rata usia pensiun PNS di negara lain yakni 60-62 tahun.
Aturan perubahan usia pensiun ini mendapat penolakan dari kepala daerah yang sering memanfaatkan usulan perpanjangan usia pensiun untuk mengamankan kedudukannya. Dengan perpanjangan usia pensiun secara otomatis ini, kepala daerah nakal sudah tidak memiliki lagi kesempatan untuk mempermainkan usulan perpanjangan usia pensiun anak buahnya.
Butir aturan lain yang juga menuai pro dan kontra adalah aturan promosi jabatan yang dijalankan secara terbuka. Selama ini, kata Eko, promosi jabatan di hampir semua lini pemerintahan di Indonesia dijalankan secara diam-diam atau terima beres.
Setelah RUU ASN ini digedok, kata Eko, ada lembaga khusus yang menyimpan data base seluruh aparatur negara yang layak untuk promosi jabatan. Lembaga khusus ini adalah Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN). Komisi ini nantinya akan menjadi ujung tombak promosi jabatan eselonisasi.
Menurut Eko, RUU ASN ini mengibaratkan posisi PNS yang duduk di kursi eselon seperti pasukan khusus di TNI. “Mereka itu Kopassusnya birokrasi,” ujar dia. Para PNS yang duduk di kursi eselon ini bisa dipindahtugaskan kemanapun di penjuru Indonesia. Jika tidak ingin dipindah, maka tidak boleh duduk sebagai pejabat eselon.
“Baik itu eselon di daerah maupun di pusat, bisa diratotasi ke penjuru Indonesia,” pungkas Eko. Dengan cara ini, seluruh wilayah di Indonesia tidak akan kekurangan pejabat-pejabat eselon yang handal.
Wakil Ketua Komisi II DPR Ganjar Pranowo mengatakan pembahasan RUU Aparatur Sipil Negara (ASN) memang tengah jeda. Dalam rapat terakhir, pemerintah meminta waktu untuk melakukan koordinasi internal. “Mereka ingin menyamakan persepsi dulu,” kata Ganjar.
Beberapa materi yang ingin dibicarakan secara “internal” oleh pemerintah terkait nomenklatur jabatan eksekutif senior dan komposisi Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN). Lembaga baru ini yang diproyeksikan bakal menseleksi para pejabat yang nantinya dikategorikan sebagai eksekutif senior. Misalnya, pejabat eselon I dan sekda.
DPR sendiri bisa memahami dan memberi “dispensasi” waktu. Tapi, penyelesaian RUU ASN tetap ditargetkan harus selesai pada masa sidang mendatang. Saat ini DPR masih menjalani masa reses dan dibuka kembali pada 14 Mei.
“Pembahasan RUU ini sudah memakan dua masa sidang. Jadi, masa sidang mendatang itu tambahan,” ujarnya.
Menanggapi soal rencana perpanjangan usia pensiun PNS menjadi 58 tahun dan khusus untuk eselon II sampai 60 tahun, Ganjar menegaskan DPR tidak dalam posisi yang kaku menolak atau menerima. DPR hanya meminta pemerintah memberikan penjelasan yang lebih gamblang mengenai efek dari perpanjangan usia pensiun itu.
“Kalau diundur sampai dua tahun, apa sih efeknya terhadap kinerja, grafik jumlah pensiun, dan regenerasi PNS. Hal “hal ini yang kami minta diperjelas. Kalau visible tidak soal,” tegas Ganjar.
Copyright © 2011-2099 KUA GUNUNGJATI - Dami Tripel Template Level 2 by Ardi Bloggerstranger. All rights reserved.
Valid HTML5 by Ardi Bloggerstranger